Senin, 24 Desember 2012

Ketika Sahabat Menjadi Pengkhianat


          Kamu seperti sebuah kerlip bintang yang sinarnya sangat terang. Kamu seperti rembulan yang mempunya lengkungan manis di bibirmu. Kamu seperti sebuah salju yang putih, suci, dan lembut. Dan kamu seperti matahari yang mempunyai sinar nya yang aku pun tak bisa hidup tanpa sinarnya, tanpa sinarnya aku mungkin tak ada disini.

           Ketika kamu berada di sampingku, dunia terasa indah, awan terlihat bahagia, burung-burung pun bernyanyi-nyanyi. Tapi.. tiba-tiba awan menjadi gelap gulita semenjak kau tusuk aku dengan pisau pengkhianatanmu. Kau tusuk secara perlahan tanpa rasa bersalah. Menusuk sampai tulang rusukku dan sampai jantungku. Hampir denyut nadi jantungku kau hentikan. Apa kau mau membunuhku ?

           Bukankah Tuhan menciptakan manusia dengan terlahir sempurna? Sangat sempurna. Bukankah kau punya akal sehat? Gunakan otakmu! Fungsikan hatimu! Pikirkan sekali lagi! Pantaskah kau merebut seorang harta berharga dari seorang sahabat terbaikmu ? Bukankah itu namanya mencuri? Mencuri secara diam-diam. Apa kau sahabatku? atau sebaliknya? musuhku?

          Tuhan menciptakan laki-laki tidak hanya satu bukan? Tapi.. ada apa denganmu ? beribu-ribu laki-laki di Dunia ini . Tapi mengapakau memilih untuk mencuri harta berhargaku ini? Dengan gampangnya kau ambil hartaku ini .Kau tahu? Beribu-ribu tetesan air keluar dari dua bola mati ini yang membuat menjadi sungai kecil. Padahal aku tak pantas mengeluarkan tetesan air ini karena dirimu!!

           Hari-hari tlah berlalu. Sekarang aku akan melihat masa depan. Aku nikmati udara segar ini tanpa dirimu lagi. Meskipun kau coba untuk membunuhku, tapi aku yakin masih ada kebahagiaan nanti datang kepadaku. Akan kujadikan hal ini menjadi pelajaran untuk masa depanku nanti. Terimakasih kau dulu telah mau menjadi sahabat terbaikku. Selamat tinggal sahabat tersayangku :* ✿